Selasa, 05 April 2011

BAB 4 - Manusia & Keindahan


Nama Dosen : Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

Nama : Palupi Kusuma Wardhani
NPM    :15110296
Kelas  : 1 KA 33




Keindahan 
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subjektif dan objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting ialah : Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Sedangkan nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. 
Contoh : 
1)
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik. 

Tari, tarian Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.

Nilai-nilai dan tujuan hidup ekstrinsik yang kuat tampak pada individu yang mengarahkan hidupnya pada budaya konsumtif dan mengorganisasi hidupnya di seputar uang, kekuasaan, citra, dan status (the goods life). Ini disebut ekstrinsik karena fokus hidupnya adalah memperoleh penghargaan dan hal-hal yang menyenangkan (rewards) yang bersifat eksternal.
Nilai-nilai dan tujuan hidup intrinsik mengarahkan kehidupan untuk pertumbuhan pribadi, hubungan erat, dan kontribusi terhadap komunitas. Hal ini lebih sesuai dengan pandangan Psikologi Positif mengenai hidup bahagia (the good life). Disebut intrinsik karena memberikan kepuasan secara lebih melekat (inheren) dan fokusnya adalah mencapai kepuasan psikologis yang terdalam yang diperlukan untuk hidup bahagia atau hidup sejahtera.



 Studi Kasus






VIVAnews - Perjudian di seputar sepakbola sudah menjadi bisnis besar. Namun, tidak semua negara memperbolehkannya. 

Sebagian negara Asia melarang perjudian sepakbola semacam itu. Menjelang Piala Dunia, polisi-polisi di wilayah tersebut bekerja keras untuk mengejar dan menindak para pelaku.

Puluhan juta dolar dipasang di pasar taruhan selama pesta sepakbola dunia di Afrika Selatan yang berlangsung sebulan penuh. Berbagai hal terkait Piala Dunia dipertaruhkan, mulai dari tim mana yang akan menang, sampai siapa pemain yang akan mencetak gol terbanyak.

Sebagian besar uang taruhan tersebut akan berpindah tangan di pasar taruhan, atau di sarang perjudian bawah tanah yang di antaranya dikelola oleh sindikat kejahatan terorganisir. Peredaran uang hasil judi itu belum semua, karena bisnis judi tersebut juga marak di situs perjudian online yang kini tersedia dalam jumlah ribuan di dunia maya.(one)



Opini


Jadi kesimpulannya, teknologi informasi yang kini seperti hanya dalam genggaman tangan saja, dapat menjadi sarana positif bagi individu yang memenfaatkannya secara positif. Dan dapat menjadi sarana negatif bagi individu yang memafaatkannya secara negatif pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar