Selasa, 05 April 2011

BAB 7 - Manusia & Tanggungjawab serta Pengabdian


Nama Dosen    :    Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah    :    Ilmu Budaya Dasar

Nama    :    Palupi Kusuma Wardhani
NPM    :    15110296
Kelas    :    1 KA 33
 




  • Pengorbanan
              Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
               Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
               Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian. 


Macam-macam Pengorbanan/Pengabdian 

Sebetulnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan sebagai Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan terhadap masyarakat. Oleh karena itu pengabdian pengabdian dibedakan antara lain :

  • Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.

  •   Pengabdian kepada masyarakat
ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.

  •   Pengabdian kepada raja
yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
  
  •  Pengabdian kepada negara
timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
   
  •  Pengabdian kepada harta
ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
   
  •  Pengabdian kepada keluarga
ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.

Jadi dengan melihat pengertian maupun macam- macam pengabdian/ pengorbanan, memahami arti dan makna pengabdian dan pengorbanan, diharapkan kita meneladaninya, karena sebenarnya hakekat pengabdian/ pengorbanan adalah merupakan usaha memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.


Studi Kasus 


Desember. Bulan yang marak akan ungkapan kasih sayang untuk seorang ibu. Merupakan bulan yang manis untuk menutup perjalanan panjang selama setahun dengan kembali merefleksi diri tentang sosok yang menghadirkan kita ke dunia yang indah ini, sekali lagi, ibu.

Sering kita lupa juga lalai akan kontribusi dan pengorbanan yang beliau lakukan. Padahal jika ingin menghitungnya pun seluruh harta kekayaan kita tak akan pernah mampu membayar lunas semua yang pernah ia berikan.

Teringat kembali suatu kisah inspiratif mengenai kita sebagai anak yang sering kali mengeluh jika ibu meminta tolong sesuatu. Atau kita sebagai anak yang tak jarang juga membantah apa yang beliau ucapkan. Ibu, dengan kesabaran yang luar biasa juga dengan tenaga yang seolah tidak pernah ada habisnya selalu siap siaga dan tak pernah mengeluh mengapa Tuhan menciptakan dirinya menjadi seorang ibu.

Pernahkah kita sadar bahwa sering kali ibu mengorbankan keinginan dan kepentingan dirinya untuk kita agar kita hidup lebih nyaman. Ingatkah kita juga betapa cintanya tak pernah berkurang meski sering kali kita tak bersikap manis di hadapannya.

Juga tentang dirinya yang selalu berani mengambil risiko, apapun itu, agar kita sebagai anaknya mampu menjadi seseorang untuk dunia. Lalu apakah beliau pernah protes kepada kita karena merasa diganggu dan dilupakan haknya sebagai manusia yang juga pernah merasa lelah dan kecewa?
Ibu itu malaikat dunia. Mungkin Tuhan sengaja menciptakannya agar dunia ini lebih manusiawi. Bahwa ada sosok yang terlihat begitu rapuh dan lemah tetapi sangat kuat dan tegar di dalamnya.

Seringkali kita terkecoh melihatnya sebagai sosok perempuan yang tidak berdaya apabila sendirian. Tetapi, nyatanya kita ditampar kenyataan bahwa mereka mampu mendobrak ekspektasi kita tentang daya tahannya.
Mengandung selama sembilan bulan. Kemudian melahirkan yang rasanya seperti berada di batas hidup dan mati. Lalu tak juga selesai tugasnya sebagai ibu merawat anak bahkan sampai akhir usia. Tak pernah tidurnya sangat lelap karena ia harus selalu terjaga siap siaga memberikan segalanya untuk kita. Anak yang selalu merepotkannya.

Pasti kita pernah menganggap omongannya tidak penting, berlebihan, tidak pula sesuai dengan perkembangan zaman. Tetapi, ternyata, semua yang beliau katakan mampu kita mengerti setelah kita juga menjadi orang tua kelak.

Betapa dia ternyata tak pernah berlebihan. Betapa dia sebenarnya tak pernah menginginkan kita bermuram durja. Atau dalam lubuk hatinya dia juga tak pernah ingin membuat kita malu dan rendah diri dalam menghadapi kerasnya dunia.

Semua yang beliau katakan mungkin saja perih yang dirasakan karena penyesalan di masa muda, dan dengan kelembutan hatinya dia tak ingin kita merasakan hal yang sama.

Ibu, sosok yang luar biasa “munafik”. Ia mampu bersikap dan berbicara berbeda dengan apa yang sebenarnya dirasakan. Padahal, hatinya sedang gundah gulana, sedih, atau kecewa. Tetapi, dia selalu meyakinkan kita bahwa semuanya baik baik saja. Hingga kita sering kali menjadi tidak peka dan malah melupakan bahwa ibu juga manusia biasa.

Kita pun lupa. Bahwa, ibu banting tulang tak kenal lelah mendampingi kita di usia muda. Kemudian kita dengan perasaan biasa saja meninggalkannya dan berusaha membuat dia jauh dari kehidupan kita.

Betapa sering kali kita tak mau mengurusnya di masa tua karena ia merepotkan. Padahal, jika kita sadar, manusia berumur tua sebenarnya kembali menjadi kita di masa bayi yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam segala aktivitas.

Kita lupa dan tidak sabar menghadapnya padahal dulu ia tak pernah menghina segala keterbatasan diri ini. Buat kita lebih prioritas kebahagiaan kita, cemerlangnya karier kita, berprestasinya anak anak kita, dan kita lupa bagai kacang pada kulitnya.

Untuk semua yang ia berikan dan lakukan kepada kita tak pernah ia meminta balasan. Melihat senyum kita dan rasa bangga yang ada saat kita mampu berdiri di atas dunia pun lebih dari cukup untuknya. Untuk semua kerja keras di balik itu semua, GRATIS itu katanya.


Opini

Menurut saya, memang Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam perjalanan hidup seorang anak.
Tak ada lelah, keluh-kesah, atau pun kemarahan yang tak terkendali.
Sebagai mahasiswa, belajarlah yang benar sungguh-sungguh, jadilah orang yang berguna, dan dapat membahagiakan orang tua.

BAB 6 - Manusia & Pandangan Hidup



Nama Dosen    :    Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah    :    Ilmu Budaya Dasar

Nama    :    Palupi Kusuma Wardhani
NPM    :    15110296
Kelas    :    1 KA 33





Pengertian Usaha atau Perjuangan

Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.


Tiga aliran filsafat   :

1.       Aliran Naturalisme
Aliran ini berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya.

2.      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Dengan akal diciptakan teknologi.

3.      Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.




Studi Kasus



Setiap wanita pasti menginginkan menjadi wanita yang sukses dalam karier dan di dalam keluarganya. Untuk menjadi wanita yang sukses dalam dua hal tersebut memang perlu perjuangan ekstra keras, baik secara fisik maupun mental.

Menurut psikologi keluarga Wanda Anastasya MPsi, bahwa menjadi perempuan yang bekerja sekaligus ibu merupakan profesi yang sudah banyak di jumpai. Tapi tidak sedikit dari ibu yang bekerja merasa pesimis apakah mereka mampu berperan ganda dalam kehidupan berumah tangga dan bekerja.

Wanda memaparkan bahwa wanita yang memutuskan untuk melakukan peran ganda sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga, harus siap dengan resiko dan tanggung jawabnya bagaimanapun keadaannya.

Terkadang perasaan gagal menjadi ibu rumah tangga kerap sekali menghantui perasaaan wanita yang juga bekerja. Hal ini manusiawi karena tidak ada sesuatu di dunia ini yang bisa berjalan bersamaan. Apabila anda sudah mulai merasa seperti ini, langsung luruskan pikirian tentang kegagalan itu dan tetap jalani sebagai ibu rumah tangga dan karier dengan senang dan tanpa beban.




Opini

Banyak hal tentunya yang menyebabkan seorang wanita memilih menjadi wanita karir. Bisa karena penghasilan sang suami tidak mencukupi, sehingga mereka mau tak mau harus membantu perekononiam keluarga. Bisa juga karena memang menjadi wanita karir adalah cita-cita atau keinginan mereka pribadi.

Kesemuanya ini menurut saya adalah usaha yang dilakukan para wanita karir untuk profesional & berkompeten dalam pekerjaannya. Sekaligus perjuangan untuk memenuhi tanggungjawab mereka sebagai seorang Ibu & seorang Istri. Jadi menurut saya, menjadi wanita karir seharusnya tidak lagi menjadi pekerjaan yang penuh kontroversi, asalkan wanita tersebut dapat memenuhi tanggungjawab mereka secara bertanggungjawab.

BAB 5 - Manusia & Keadilan


Nama Dosen    :    Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah    :    Ilmu Budaya Dasar

Nama    :    Palupi Kusuma Wardhani
NPM    :    15110296
Kelas    :    1 KA 33






Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang disekitamya, itu adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.

Hakikat Pemulihan Nama Baik

Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma – norma atau aturan – aturan yang ada di lingkungan hidupnya, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW). 
Ada tiga macam godaan yang sangat rentan terhadap tercemarnya nama baik seseorang. Tiga macam godaan tersebut adalah Tahta, Harta, dan Wanita. Apabila seseorang tidak dapat menguasai nafsunya maka kemungkinan besar ia akan terjerumus ke jurang kenistaan karena untuk memperoleh Tahta, Harta , dan Wanita terkadang seseorang harus melakukan cara – cara yang tidak wajar tidak bersih, dan tidak sesuai dengan akhlak dan moral yang telah ditentukan oleh agamanya. Misalnya melakukan fitnah, berbohong, meyuap, mencuri, merampok, dan menempuh segala jalan yang diharamkan oleh agamanya.
Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


Studi Kasus




Kasus yang dialami ustadz Jefrry Al Buchory, pada masa mudanya dahulu. Dahulu ketika beliau masih belum menjadi ustadz beliau adalah seorang yang tindakan dan sikapnya jauh dari moral dan akhlak sesuai dengan agama islam yang dianutnya. Dahulu beliau adalah penikmat dunia malam, mabuk – mabukan,  narkoba dan sebagainya. 
Sehingga beliau sulit diterima oleh orang – orang, tetapi dukungan dari orang – orang terdekatnya ditambah hidayah yang datang dari Allah SWT yang menhendakinya untuk menjadi orang yang baik telah mengubah hidupnya hingga 360 derajat. Tentu pemulihan nama baik beliau di masyarakat luas butuh proses dan tidak instan, jika kita benar – benar serius untuk bertaubat dan berubah menjadi manusia yang lebih baik itu sangat sulit, tetapi beliau sangat serius ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi, akhirnya dengan kesungguhan hatinya beliau bisa berubah dan kini beliau menjadi teladan bagi masyarakat luas. Pengalaman masa lalunya dia anggap sebagai sebuah pengalaman yang sangat berharga karena dengan pengalamannya itu dia kini dikenal sebagai ustadz gaul yang di kagumi oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu kaum muda, dan kaum orang tua. 


Opini

menurut saya, faktor yang mempengaruhi nama baik seseorang adalah, konsep diri  & pengandalian diri. Konsep diri yang baik, akan menuntun kita ke tujuan hidup yang baik. Dan pengendalian diri yang baik akan melindungi diri kita, dari berbagai macam aspek buruk kehidupan untuk tetap melaksanakan tujuan baik hidup kita tersebut.

BAB 4 - Manusia & Keindahan


Nama Dosen : Ninuk Sekarsari
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

Nama : Palupi Kusuma Wardhani
NPM    :15110296
Kelas  : 1 KA 33




Keindahan 
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Teori The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai Moral, nilai Ekonomi, nilai Pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subjektif dan objektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting ialah : Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Sedangkan nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. 
Contoh : 
1)
Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut Nilai Intrinsik. 

Tari, tarian Kecak dari Bali suatu tarian yang halus segala macam jenis pakaian dan gerak- geriknya. Dan merupakan nilai ekstrinsik.

Nilai-nilai dan tujuan hidup ekstrinsik yang kuat tampak pada individu yang mengarahkan hidupnya pada budaya konsumtif dan mengorganisasi hidupnya di seputar uang, kekuasaan, citra, dan status (the goods life). Ini disebut ekstrinsik karena fokus hidupnya adalah memperoleh penghargaan dan hal-hal yang menyenangkan (rewards) yang bersifat eksternal.
Nilai-nilai dan tujuan hidup intrinsik mengarahkan kehidupan untuk pertumbuhan pribadi, hubungan erat, dan kontribusi terhadap komunitas. Hal ini lebih sesuai dengan pandangan Psikologi Positif mengenai hidup bahagia (the good life). Disebut intrinsik karena memberikan kepuasan secara lebih melekat (inheren) dan fokusnya adalah mencapai kepuasan psikologis yang terdalam yang diperlukan untuk hidup bahagia atau hidup sejahtera.



 Studi Kasus






VIVAnews - Perjudian di seputar sepakbola sudah menjadi bisnis besar. Namun, tidak semua negara memperbolehkannya. 

Sebagian negara Asia melarang perjudian sepakbola semacam itu. Menjelang Piala Dunia, polisi-polisi di wilayah tersebut bekerja keras untuk mengejar dan menindak para pelaku.

Puluhan juta dolar dipasang di pasar taruhan selama pesta sepakbola dunia di Afrika Selatan yang berlangsung sebulan penuh. Berbagai hal terkait Piala Dunia dipertaruhkan, mulai dari tim mana yang akan menang, sampai siapa pemain yang akan mencetak gol terbanyak.

Sebagian besar uang taruhan tersebut akan berpindah tangan di pasar taruhan, atau di sarang perjudian bawah tanah yang di antaranya dikelola oleh sindikat kejahatan terorganisir. Peredaran uang hasil judi itu belum semua, karena bisnis judi tersebut juga marak di situs perjudian online yang kini tersedia dalam jumlah ribuan di dunia maya.(one)



Opini


Jadi kesimpulannya, teknologi informasi yang kini seperti hanya dalam genggaman tangan saja, dapat menjadi sarana positif bagi individu yang memenfaatkannya secara positif. Dan dapat menjadi sarana negatif bagi individu yang memafaatkannya secara negatif pula.